Maserasi berasal dari bahasa latin macerace yang artinya merendam, metode ini paling sering digunakan karena metode ini tidak membutuhkan alat yang rumit cukup dengan alat sederhana dan harga yang murah namun engan hasil yang optimal.

Metode maserasi dilakukan dengan cara simplisia yang sudah dipotong kecil-kecil ditempatkan pada wadah atau bejana yang bermulut lebar bersama cairan penyari yang sesuai dengan zat aktifnya, kemudian bejana ditutup rapat dan isinya di kocok berulang-ulang selama 2-14 hari. Pengocokan dimaksudkan agar pelarut mengalir berulang masuk ke seluruh permukaan dari simplisia yang sudah halus. Zat-zat yang terkandung di simplisia akan tertarik oleh pelarut karena sifat dari kepolarannya dan proses ini berlanjut secara siklis. Ekstrak dipisahkan dari ampasnya dengan menyaring, diperas dan membilasnya dengan pelarutnya yang baru (Ansel, 1989)
Proses pembilasan dilakukan untuk memperoleh sisa kandungan bahan ekstraktif dan untuk menyeimbangkan kembali kehilangan saat penguapan yang terjadi pada penyarian dan pengepresan (Voight, 1995).